Tingkat Turnover Karyawan Di Indonesia

Turnover Sukarela (Voluntary Turnover)

Ini terjadi ketika karyawan secara sukarela memilih untuk meninggalkan perusahaan. Alasan umum untuk turnover sukarela termasuk mencari peluang karier yang lebih baik, gaji yang lebih tinggi, ketidakpuasan dengan lingkungan kerja, atau masalah pribadi.

Turnover Tidak Sukarela (Involuntary Turnover)

Ini terjadi ketika perusahaan memutuskan hubungan kerja dengan karyawan, biasanya karena alasan kinerja yang buruk, pelanggaran aturan, atau pengurangan jumlah karyawan (PHK).

Cara Pencegahan Naiknya Turnover Rate

Mencegah tingginya tingkat turnover karyawan terutama mencegah perginya karyawan yang dapat menyebabkan disfungsi perusahaan. Tergantung dari sistem dan budaya kerja yang dibangun. Berikut pencegahan yang dapat dilakukan untuk menekan tingkat turnover karyawan.

Berikut beberapa cara untuk mengurangi jumlah keluar masuk/ turnover karyawan dikantor Anda:

Rekrut kandidat yang tepat dari awal. Hal ini dipercaya oleh para ahli rekrutmen sebagai cara yang ampuh untuk mengurangi tingginya turnover. Wawancara kandidat dan karyawan yang tersisa dan pastikan bahwa mereka memiliki kemampuan yang kita butuhkan. Mereka juga harus sejalan dengan budaya perusahaan, manajer dan rekan kerja mereka.

Atur kompensasi dan tunjangan yang setimpal amatlah penting. Gali data dan perbarui pengetahuan Anda mengenai peraturan dan jumlah gaji yang harus dibayarkan dari masing-masing industri dan berikan tunjangan kepada karyawan jika memang dibutuhkan, jadwal kerja yang felksibel dan bonus yang terorganisir dengan jelas.

Tinjau kompensasi dan tunjangan setiap tahum. Perhatikan dan selalu perbarui tren yang ada dimasing-masing industri disinilah kemampuan Anda sebagai seorang HR diuji.

Perhatikan kebutuhan karyawan dan tanyakan apa yang mereka inginkan. Selalu berkomunikasi untuk mendapatkan feedback dari karyawan.

Tingkatkan keterlibatan karyawan. Karyawan butuh interaksi sosial dan penghargaan. Mereka juga butuh pengakuan dan dihargai oleh atasan mereka dan posisi yang menantang dan juga wadah dan pembimbing yang baik untuk terus berkembang.

Manajer sering memperhatikan betapa pentingnya lingkungan kerja yang positif bagi staff dan seberapa berartinya pengakuan dan pujian dari manajer bagi karyawan agar mereka tetap bersemangat. Penghargaan, pengakuan dan pujian bisa menjadi cara yang efektif untuk menjaga anak buah tetap produktif dan loyal.

Email pujian yang sederhana setelah karyawan Anda telah menyelesaikan sebuah proyek, pencapaian bulanan yang memuaskan dari tim Anda dan penghargaan karena anak buah Anda selalu mendapatkan hasil yang baik disetiap pekerjaanya. Sebuah ucapan terima kasihg menjadi hal yang simple dan manis. Tentunya itu juga bisa membuat seorang karyawan merasa lebih dihargai.Cara mudah yang perlu Anda lakukan untuk memberikan penghargaan kepada karyawan Anda adalah dengan cara melakukan pertemuan bulanan atau mingguan untuk menyampaikan hal apa saja yang telah masing-masing karyawan Anda lakukan. tanyakan untuk jumlah yang spesifik, contoh atau email pujian dari rekan kerja atau kostumer mereka.

Dampak Tingkat Turnover yang Tinggi

Turnover yang tinggi dapat memberikan dampak moral dan juga produktivitas tim. Misalnya saja ketika orang yang pergi memberikan dampak besar bagi tim dan perusahaan dan berganti dengan orang yang belum tentu sama berpengaruhnya dari yang sebelumnya. Kemungkinan penurunan moral dan produktivitas bisa saja terjadi.

Selain itu, perusahaan juga dapat merugi secara finansial. Hal ini dapat dilihat dari perhitungan perbandingan dengan fee per-level karyawan dengan output perusahaan. Sederhananya, apa yang dikeluarkan perusahaan tidak sebanding dengan yang didapatkan perusahaan pada periode terjadinya turnover yang tinggi.

Anda pun juga perlu mengeluarkan biaya rekrutmen, onboarding, pelatihan, dan biaya lainnya terkait dengan karyawan. Lebih sederhananya lagi, turnover yang tinggi seperti Anda membeli barang bagus namun cepat rusak sedangkan turnover rendah seperti  membeli barang yang biasa saja namun tahan lama dan masih punya nilai guna bagi Anda.

Melibatkan Karyawan Supaya Berkembang

Dalam meningkatkan produktivitas perusahaan, dan mencegah turnover karyawan, salah satunya adalah dengan melibatkan karyawan di dalam proyek penting dan sejenisnya.

Saling bertukar fungsi peran di dalam perusahaan, terbukti dapat membuat karyawn merasa tertantang dan dilibatkan, sehingga mereka dapat memberikan kinerja yang lebih baik, secara individu dan juga tim.

Cara Menghitung Tingkat Turnover Karyawan Perusahaan Fiscal

Berikutnya adalah fiscal dimana, untuk menghitungnya dilakukan setiap 3 bulan atau 6 bulan. Bagus bagi industri dimana, tenaga kerjanya adalah musiman. Contohnya saat mereka membuat sebuah produk hanya saat penghujan.

Bisa juga ketika kemarau saja atau lainnya. Dalam kondisi ini, kebutuhan karyawan hanya digunakan pada periode tertentu saja. Jadi, saat melakukan evaluasi bulanan rasanya kurang tepat.

Karena, tidak ada full atau part time. Dengan teknik fiscal tersebut akan membantu setiap kantor dalam menentukan harus bagaimana suasana kerjanya. Gaji, dan sistem yang tepat untuk mendapatkan hasil maksimal.

Langkahnya sebenarnya tidak jauh berbeda dengan bulanan jadi,

Jumlah tenaga berhenti pada satu periode : rata-rata pegawai x100

Bila hasilnya sama dengan ilustrasi di atas yaitu 20%. Maka, angka itu menjadi turnover karyawan yang ideal. Perlu diketahui bahwa, waktu musiman ini harus dipilih pekerja yang benar-benar berkompeten.

Hal tersebut dikarenakan pada pekerja musiman dituntut pada sebuah periode. Jadi, data ini akan sangat berarti sekali. Bahkan, para pengusaha rela menuruti berbagai keinginan karyawan asalkan masih sesuai.

Poin paling penting dalam menentukan prosentase ini adalah periode waktunya seperti apa. Misalnya, mulai dari Februari – Juli, maka data karyawan yang akan digunakan dua waktu tersebut.

Perhitungan Tingkat Turnover Tahunan

Hitungan sederhana dari tingkat turnoverkaryawan adalah menghitung jumlah karyawan keluar dibagi dengan perbandingan jumlah karyawan pada akhir tahun sebelumnya dengan jumlah karyawan pada tahun perhitungan saat ini.

Misalnya Anda ingin menghitung turnover karyawan pada tahun 2019. Perusahaan Anda memiliki karyawan keluar 10 orang selama tahun 2019.

Jumlah karyawan Anda pada akhir tahun 2019 adalah 100 dan pada awal tahun 2020 sebanyak 100 orang. jadi: (10/(100+100);2 x 100) berarti tingkat turnover karyawan Anda pada tahun 2019 adalah 10%.

Functional Turnover

Efek Turnover Karyawan Terhadap Perusahaan

Cara menghitung tingkat turnover karyawan perusahaan ini juga bisa dijadikan sebagai bentuk perhatian lebih. Karena, akan ada efek dari semua data yang tersaji. Seperti, mengeluarkan biaya lebih.

Sementara, apa yang diharapkan belum mampu menempuh harapan. Tetapi, badai pegawai keluar selalu dan terjadi. Sehingga, semua orang akan berpikir bahwa, apa yang disampaikan oleh karyawan lain itu benar.

Selain itu efek terbesar ketika kondisi ini dibiarkan begitu saja adalah kebangkrutan. Saat industri tidak bisa bergerak sama sekali dan hanya berjala di tempat. Maka, sudah jadi pertanda seta perhatian cukup besar.

Bukan hanya bagi keuangan saja, untuk Supervisor dan manager cukup membingungkan. karena, harus mengulangi kembali dari titik awal dan hal tersebut terjadi dan terus berulang. Pasti ada titik jenuh dan bisaMelihat efeknya begitu besar maka, jangan samai melewatkan membuat data ini. Cara menghitung tingkat turnover karyawan perusahaan bisa dipelajari sendiri dengan mudah dan melakukan analisisnya.

Klik dan dapatkan info kost di dekatmu:

Kost Jogja Harga Murah

Kost Jakarta Harga Murah

Kost Bandung Harga Murah

Kost Denpasar Bali Harga Murah

Kost Surabaya Harga Murah

Kost Semarang Harga Murah

Kost Malang Harga Murah

Kost Solo Harga Murah

Kost Bekasi Harga Murah

Kost Medan Harga Murah

Employee turnover rate atau tingkat turnover karyawan adalah persentase dari karyawan yang meninggalkan sebuah perusahaan atau organisasi, yang kemudian digantikan oleh karyawan baru. Perhitungan tingkat turnover karyawan ini memiliki manfaat besar dan menentukan kondisi lingkungan hingga tingkat kepuasan dalam perusahaan atau organisasi.

Besar kecilnya persentase dari atau tingkat turnover karyawan, bisa jadi tolak ukur bagi perusahaan. Sehingga bisa menentukan, langkah yang tepat dalam mengelola dan pembenahan dalam pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) atau karyawan.

Tentunya, perusahaan tak ingin memiliki karyawan yang dengan mudah pergi dan masuk. Hal ini akan mengurangi efektifitas kerja suatu perusahaan atau organisasi.

Namun, sebelum Anda mulai menghitung tingkat turnover karyawan, tentukan terlebih dahulu periode waktu dan spesifikasi yang ingin Anda ukur.

Ada 6 cara efektif menghitung tingkat turnover karyawan berdasar kebutuhan perusahaan, perhatikan langkah-langkahnya:

Perhitungan tingkat turnover karyawan dengan periode setiap tahun adalah yang paling umum dilakukan. Berikut, cara menghitung tingkat turnover karyawan (TO) Tahunan:

Jumlah pegawai yang berhenti kerja adalah seluruh karyawan yang sudah tidak bekerja dalam kurun waktu satu tahun. Baik yang berhenti karena mengundurkan diri (resign), pensiun dan pemberhentian hubungan kerja (PHK).  Anda bisa mendapatkan jumlahnya, dari selisih pegawai akhir tahun dengan pegawai awal tahun.

Sedangkan, untuk jumlah pegawai awal tahun adalah, jumlah karyawan di awal periode perhitungan tingkat turnover karyawan. Misalkan, Anda memulai menghitung tingkat turnover karyawan tahunan mulai Januari hingga Desember, maka jumlah pegawai awal tahun ini pada Januari, dan jumlah pegawai akhir tahun di bulan Desember.

Penghitungan tingkat turnover karyawan dengan periode bulanan ini, cocok digunakan untuk perusahaan yang sebagian besar karyawannya adalah freelancer atau pekerja paruh waktu (part time).

Periode yang singkat ini, dapat digunakan untuk menentukan keahlian perusahaan dalam mengikat freelancer untuk loyal kepada perusahaannya. Bila tingkat turnover karyawan ternyata sangat besar, maka perlu ada perubahan untuk perjanjian kerja, dan membangun lingkungan serta sistem kerja yang tepat untuk karyawan jenis ini.

Inilah, cara menghitung tingkat turnover karyawan (TO) bulanan:

Jumlah pegawai yang berhenti kerja adalah seluruh karyawan yang sudah tidak bekerja dalam kurun waktu satu bulan. Sedangkan untuk rata-rata jumlah pegawai dapat dihitung dengan cara:

Jenis turnover fiscal  ini adalah, penghitungan dengan periode kuartal ( 3 bulan) atau semester (6 bulan). Cara menghitung tingkat turnover karyawan ini, cocok digunakan untuk perusahaan yang memiliki pegawai musiman. Dimana, pegawai dibutuhkan untuk beberapa periode tertentu, sehingga tidak bisa dievaluasi dengan karyawan tetap atau full time lainnya. Hal ini akan membantu perusahaan mendapatkan pegawai yang tepat dengan membangun lingkungan dan ritme kerja yang sesuai.

Sebab, pekerjaan musiman harus lebih efektif agar tidak membuang-buang waktu, hanya untuk mengurus tenaga kerja. Sedang, pekerjaan harus diselesaikan (deadline) dalam waktu atau periode tertentu. Karena itu, Turnover fiscal cocok digunakan untuk menghitung tingkat turnover karyawan dengan kebutuhan perusahaan di atas. Begini caranya:

Sama halnya dengan penghitungan TO bulanan, TO fiscal dihitung berdasarkan awal dan akhir dari periode yang ditentukan. Misalkan, Anda memilih penghitungan di periode Maret – Agustus. Maka data awal karyawan adalah data pada Bulan Maret dan data akhir karyawan adalah data di Bulan Agustus.

Data rata-rata jumlah pegawai untuk TO Fiscal, dapat ditentukan dengan cara berikut:

Penghitungan jenis first year turnover ini terbilang spesifik dan patut diperhitungkan. Tujuannya, agar dapat mengetahui tingkat turnover karyawan di tahun pertama. Melalui penghitungan jenis ini, perusahaan dapat menilai seberapa lama karyawan bertahan di dalam perusahaan. Termasuk, membuat rencana dan strategi perusahaan agar membuat karyawan lebih nyaman dan bertahan lama pada perusahaan.

Rumusnya seperti ini:

Jumlah pegawai berhenti kerja (masa kerja kurang dari 1 tahun), adalah karyawan yang bekerja tidak sampai 1 tahun. Bisa didapatkan dengan selisih karyawan di akhir periode dengan awal periode. Sedangkan, Rata-rata jumlah pegawai berhenti kerja secara umum ini adalah, seluruh karyawan yang berhenti bekerja dengan berbagai alasan dan masa kerja yang beragam. Dapat dihitung dengan cara berikut:

Penghitungan turn over voluntary employee ini digunakan untuk mengukur karyawan yang lebih spesifik. Sehingga perusahaan  dapat membuat strategi khusus untuk mengurangi turn over voluntary employee. Penghitungan jenis ini, dilakukan dalam periode satu tahun. Voluntary employee adalah karyawan yang berhenti bekerja karena alasan pribadi karyawan, tanpa adanya paksaan dari pihak perusahaan. Kemungkinan terjadinya voluntary employee, diakibatkan beberapa faktor seperti karyawan yang tidak nyaman dengan kondisi perusahaan, melanjutkan pendidikan, mendapatkan tawaran pekerjaan yang lebih baik, atau faktor eksternal lainya.

Berikut rumus untuk menghitung turn over voluntary employee:

Anda harus melakukan klasifikasi karyawan yang merupakan voluntary employee untuk mengetahui jumlah voluntary employee. Dari selisih pegawai akhir tahun dengan awal tahun, maka pilihlah jumlah voluntary employee diantaranya.

Selanjutnya, hitung rata-rata jumlah voluntary employee dengan cara ini:

Sama halnya dengan turn over voluntary employee, penghitungan turn over involuntary employee ini lebih spesifik pada karyawan yang berhenti kerja dengan adanya keinginan dari perusahaan. Penyebab involuntary employee ini beragam, mulai dari performa karyawan yang kurang bagus, perampingan karyawan, hingga mutasi dan sebagainya. Penghitungan jenis ini, akan membuat perusahaan lebih mudah, mengatur strategi perekrutan karyawan dan menimbang prioritas dan kebutuhan karyawan untuk perusahaan.

Berikut, cara menghitung turn over involuntary employee:

Anda juga harus melakukan klasifikasi karyawan yang merupakan involuntary employee untuk mengetahui jumlah involuntary employee. Dari selisih pegawai akhir tahun dengan awal tahun, maka pilihlah jumlah involuntary employee diantaranya.

Selanjutnya, hitung rata-rata jumlah involuntary employee dengan cara ini:

Begitulah 6 cara efektif menghitung tingkat turnover karyawan dengan baik dan benar.

Lalu, manakah cara yang paling tepat untuk menghitung tingkat turnover karyawan? Semuanya benar dan tepat berdasar kebutuhan Anda. Pastikan dahulu, evaluasi seperti apa yang ingin Anda lakukan.

Jadi, apakah Anda sudah menentukan cara terbaik menghitung tingkat turnover karyawan di perusahaan?

Sobat TOGI! Dalam dunia bisnis, istilah turnover karyawan sangat umum terjadi di berbagai sektor dan industri. Turnover karyawan adalah proses pergantian di mana karyawan meninggalkan posisi mereka dan digantikan oleh individu baru secara cepat dalam jangka waktu yang singkat.

Turnover karyawan adalah hal yang wajar terjadi di berbagai perusahaan, namun tingkat turnover yang tinggi dapat menjadi sinyal adanya masalah yang perlu diatasi, seperti ketidakpuasan karyawan, kurangnya pengembangan karier, atau masalah budaya perusahaan. Meskipun di satu sisi, perusahaan dapat diuntungkan karena hal tersebut.